TRANSPARANSI MENGGUGAH KEPEDULIAN
Tulisan ini merupakan opini, mungkin ada gunanya paling tidak bagi saya.
Saya menulis mewakili masyarakat, masyarakat tentunya beraneka ragam namun diantara meraka lebih banyak yang tidak sempat bersuara, mereka disibukkan dengan mencari penghidupan untuk keluarganya, sementara roda pembangunan terus berjalan.
Samar-samar mungkin terdengar di telinga mereka bahwa di desanya akan dibangun ini dan itu,
namun hal itu tidak cukup untuk mengajak mereka untuk mengetahui lebih jauh, yang terpenting adalah bagaimana pekerjaannya hari itu selesai dan menghasilkan. Padahal pembangunan yang akan dilaksanakan sepastinya adalah untuk mensejahterakan masyarakat termasuk dirinya. Tidak sedikit kelompok masyarakat seperti ini.
Alhasil pembangunan terus bergulir tanpa kontrol kelompok masyarakat tertentu, kebutuhan mereka yang notabene menjadi tujuan pembangunan justru sering tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini agaknya merupakan cikal bakal apatisnya masyarakat dengan kinerja pemerintah. Sementara di pihak pemerintah selalu berlindung di belakang kata "Prioritas Pembangunan".
Sekarang telah datang Undang-undang Desa yang memberi kewenangan seluas-luasya kepada desa untuk membangun desanya disertai dengan ketersediaan dana. Kalau masyarakat masih apatis telaklah dana desa tidak akan bermanfaat maksimal. Harus ada suatu sistem yang mampu menggerakkan kepedulian masyarakat.
Lahirnya Sistem Informasi Desa (SID) dirasa dapat mendukung keterbukaan informasi publik tingkat desa. Aplikasi ini berbasis website sehingga dapat mendorong kepedulian masyarakat terhadap pembangunan desanya. Melalui SID bisa kita diinformasikan iniloh dana desa yang kita kelola tahun ini sebesar "sekian" rencananya kita gunakan untuk "ini dan ini", sehingga ketika informasi ini sampai kepada masyarakat maka akan mendorong kepedulian mereka untuk ikut mengontrol penggunaan dana desa itu.
Di Kabupaten Serdang Bedagai telah ada 5 desa yang menerapkan SID secara online mereka adalah :
http://tanjungharap.pe.hu/index.php/first
http://bingkat.pe.hu/index.php/first
http://seisijenggi.pe.hu/index.php/first
http://pekantanjungberingin.pe.hu/index.php/first
http://besarduaterjun.pe.hu/index.php/first
itu sekelumit informasi tentang sumber informasi dari desa, saatnya kita menjadi penyuplai informasi bukan sekedar pengguna informasi.
semoga bermanfaat.
Saya menulis mewakili masyarakat, masyarakat tentunya beraneka ragam namun diantara meraka lebih banyak yang tidak sempat bersuara, mereka disibukkan dengan mencari penghidupan untuk keluarganya, sementara roda pembangunan terus berjalan.
Samar-samar mungkin terdengar di telinga mereka bahwa di desanya akan dibangun ini dan itu,
namun hal itu tidak cukup untuk mengajak mereka untuk mengetahui lebih jauh, yang terpenting adalah bagaimana pekerjaannya hari itu selesai dan menghasilkan. Padahal pembangunan yang akan dilaksanakan sepastinya adalah untuk mensejahterakan masyarakat termasuk dirinya. Tidak sedikit kelompok masyarakat seperti ini.
Alhasil pembangunan terus bergulir tanpa kontrol kelompok masyarakat tertentu, kebutuhan mereka yang notabene menjadi tujuan pembangunan justru sering tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini agaknya merupakan cikal bakal apatisnya masyarakat dengan kinerja pemerintah. Sementara di pihak pemerintah selalu berlindung di belakang kata "Prioritas Pembangunan".
Sekarang telah datang Undang-undang Desa yang memberi kewenangan seluas-luasya kepada desa untuk membangun desanya disertai dengan ketersediaan dana. Kalau masyarakat masih apatis telaklah dana desa tidak akan bermanfaat maksimal. Harus ada suatu sistem yang mampu menggerakkan kepedulian masyarakat.
Lahirnya Sistem Informasi Desa (SID) dirasa dapat mendukung keterbukaan informasi publik tingkat desa. Aplikasi ini berbasis website sehingga dapat mendorong kepedulian masyarakat terhadap pembangunan desanya. Melalui SID bisa kita diinformasikan iniloh dana desa yang kita kelola tahun ini sebesar "sekian" rencananya kita gunakan untuk "ini dan ini", sehingga ketika informasi ini sampai kepada masyarakat maka akan mendorong kepedulian mereka untuk ikut mengontrol penggunaan dana desa itu.
Di Kabupaten Serdang Bedagai telah ada 5 desa yang menerapkan SID secara online mereka adalah :
http://tanjungharap.pe.hu/index.php/first
http://bingkat.pe.hu/index.php/first
http://seisijenggi.pe.hu/index.php/first
http://pekantanjungberingin.pe.hu/index.php/first
http://besarduaterjun.pe.hu/index.php/first
itu sekelumit informasi tentang sumber informasi dari desa, saatnya kita menjadi penyuplai informasi bukan sekedar pengguna informasi.
semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar